MENELUSURI POTENSI BULOH SEUMA




Oleh : Delky Nofrizal Qutni

Pemukiman  Buloh Seuma merupakan sebuah pemukiman yang terdapat di Kecamatan Trumon Kabupaten Aceh Selatan. Bulohseuma terdiri dari 3 buah gampong yaitu Kuta Padang, Raket dan Gampong Teungoh. Dari ketiga gampong tersebut dipimpin oleh seorang Imum Mukim yang membawahi tiga Keuchik di tiga gampong. Jumlah penduduk Buloh Seuma 765 jiwa, 171 KK dengan mata pencaharian: petani 70
persen, nelayan 20 persen dan 10 persen lainya sebagai peternak lebah/madu dan jualan kecil-kecilan. Sementara tingkat pendidikan masyarakat  sangat rendah yaitu rata-rata tidak tamat Sekolah Dasar dan 30 persen masyarakat buta huruf.
            Menurut catatan RPJMG, sejarah pemukiman ini bisa ditelusuri pada era kepemimpinan Raja Seuleukat. Disebut Kuta Padang karena pada era kerajaan dahulu, di wilayah ini dibangun sebuah benteng pertahanan di tengah padang, sehingga disebutlah oleh masyarakat wilayah ini sebagai Kuta Padang yang berarti sebuah benteng di tengah padang. Kuta Padang ini keberadaannya sama dengan kemunculan kerajaan Buloh Seuma
Untuk keadaan saat ini, kini kemukiman tersebut memiliki jarak tempuh ke pusat pemerintahan sekitar 125 KM, dengan kondisi jalan rusak parah, tanpa diaspal dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat. Selain jalan, menuju ke kemukiman ini yang sedang dibangun saat ini juga belum dapat dipergunakan. Sehingga masyarakat masih saja menggunakan transportasi laut, yang pada musim tertentu seperti musim barat sangat sulit untuk digunakan.
Terisolirnya desa ini juga bisa dari dilihat dari tidak adanya keluarga yang berlangganan telepon yang hal ini semakin diperparah dengan tidak adanya sinyal hp di desa ini. Tidak hanya itu gambaran betapa desa ini begitu terisolir, tertinggal dan miskin, adalah tidak ada satupun dari yang memiliki sambungan listrik PLN, sebagian masyarakat hanya menggunakan listrik  tenaga surya. Bahkan untuk sektor pendidikan, desa ini juga tidak mendapatkan perhatian yang selayaknya. Hanya ada 1 TK negeri, dan satu SMP negeri membuat kualitas pendidikan di desa Kuta Padang sangat tertinggal jauh. Dan mengakibatkan masyarakat tidak bisa mendapatkan pendidikan secara layak yang dipercayai bisa meningkatkan taraf hidup mereka.
Ketertinggalan desa ini semakin diperparah dengan tidak adanya berbagai program yang dapat  meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Seperti tidak adanya program pembangunan pendidikan, pembangunan pemukiman dan kesehatan, pembangunan sektor ekonomi. Untuk dana bergulir begitu juga, kecuali dana bergulir non pertanian, tidak ada progarm dana bergulir dan dana hibah produksi. Hal ini membuat tingkat perekonomian masyarakat menjadi rendah, bahkan sebagian masyarakat melakukan aktifitas ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini dikarenakan susahnya akses masyarakat untuk keluar dari desa, sehingga menghambat pekerjaan ekonomi mereka, padahal potensi desa Kuta Padang sangat melimpah.
Berdasarkan pengamatan saya, beberapa potensi yang dapat dimanfaatkan di Bulohseuma, di antaranya :

1.      Potensi Keanekaragaman Endemik Bernilai Tinggi
Kawasan pesisir dan terpencil Gampong Kuta Padang ini memiliki ekosistem yang mempunya nilai strategis tinggi, seperti potensi adanya terumbu Karang, Manggrove (hutan bakau), padang lamun, Penyu, sarang lebah (penghasil madu) dan spesies lain yang mempunyai tingkat keunikan tinggi menjaga kelestariannya dan pemamfaatannya yang bisa merangsang ekonomi masyarakat.

2.      Potensi Pertanian dan Perkebunan
Sektor pertanian dan perkebunan merupakan bidang mata pencaharian utama di Gampong Kuta Padang ini. Sehingga pendapatan sebagian besar angkatan kerjanya berasal dari sektor ini. Khusus untuk petani Padi, pemamfaatan lahan hanya sekali setahun dari 3 keli setahun di kawasan normal. Ini karena samasekali ketidaktersediaan irigasi. Sehingga petani sangat bergantung pada curah hujan. Perlu keahlian untuk memastikan waktu yang tepat untuk bertani padi tersebut. Keuntungan yang dimiliki oleh Gampong Kuta Padang ini adalah ketersediaan lahan yang sangat luas untuk dimamfaatkan.  Berdasarkan lembaran RPJMG Kuta Padang, dari luas wilayah Gampong Kuta Padang secara keseluruhan ± 9.200 Ha, seluas 5.912 Ha atau sekitar 65% dari total luas wilayah gampong Kuta Padang adalah lahan pertanian dan perkebunan. Lahan tersebut cocok digunakan sebagai lahan pertanian dan perkebunan.  Sehingga penekanan dan konsentrasi pada sektor pertanian dan perkebunan dapat memberikan keuntungan yang besar pada ekonomi masyarakat setempat.

3.    Potensi Peternakan
Sektor peternakan diidentifikasi terdiri dari ternak besar, sperti Sapi dan kerbau, ternak kecil seperti kambing/domba, serta ternak ungas seperti ayam, bebek dan burung. Semestinya sektor peternakan seperti hal nya sektor pertanian merupakan sektor yang umumnya mendomininasi matapencaharian di kawasan terpencil. Namun di gampong padang potensi ini belum di gunakan oleh masyarakat. Dari catatan RPJMG hanya 3 orang peternak yang ada di Gampong Kuta Padang. Sejalan dengan sektor pertanian, dimana kebutuhan akan hasil pertanian selalu stabil dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, maka sektor peternakan pun seperti kerbau, sapi , kambing dan ayam selalu over demand (kelebihan permintaan) sementara supply (ketersediaan) selalu terbatas.

4.    Potensi Perikanan dan kelautan
Sektor perikanan dan kelautan menjadi pilihan matapencaharian nomor dua terbanyak di Gampong Kuta Padang, karena aksesnya pada laut sangat terbuka. Namun masalahnya di Gamping ini  semua nelayan Gampong Kuta Padang masih berskala kecil. Sektor ini masyarakat selalu dihadapkan pada masalah alat tangkap tradisional, pemasaran dan bahkan kekurangan stok ikan.

5.    Potensi Pariwisata
Lokasi Gampong Kuta Padang yan menawan (eksotis), dengan keadaan alam yang indah, alami didukung dengan iklim yang  nyaman  merupakan suatu aset alami yang bernilai tinggi. Keadaan sumber daya alam seperti inilah yang menjadi potensi Gampong Kuta Padang ini. Selain itu di Gampong ini memiliki situs-situs peninggalan bersejarah dengan nilai historis yang tinggi juga dapat menjadi daya tarik tersendiri.

Melihat potensi alam yang sangat besar ini, tidak menutup kemungkinan ketika akses ke Bulohseuma lancar, Bulohseuma sepuluh tahun ke depan akan mengalami kemajuan yang sangat pesat.

Delky Nofrizal adalah Koordinator Lembaga Solidaritas untuk Rakyat Daerah Terpencil

Related product you might see:

Share this product :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Komunitas Blogger Aceh - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger