Sungguh
mengejutkan di suatu pagi yang cerah 3/1/2012, terlihat Rafly sedang asyik mengupas beberapa buah kelapa di halaman rumahnya di
Montasik Aceh Besar. Rafly Pagi itu hanya memakai baju kaos dan kain sarung
mencoba menawarkan kelapa muda kepada beberapa pemuda yang bertamu pagi itu.
Hampie tiap pagi kalau ado kesempatan, laguko lah(hampir tiap hari, jika ada
kesemtan beginilah), ambo mangkubak dan mamakan karambia mudo, salain lamak juo
ancak bana untuk kesehatan(saya mengupas dan makan kelapa muda, selain enak
juga sangat baik untuk kesehatan) ungkap Rafly Kande dalam bahasa aneuk jamee
yang merupakan bahasa di tanah kelahirannya.
Tidak
sebatas itu, belasan menit kemudian sang istri pun tiba dari pasar dengan
membawa beberapa plastic barang belanjaan. Bergegas Rafly menyambut kepulangan
istrinya, alah pulang bunda(sudah pulang bunda) sambut Rafly dengan sebilas
senyum.
Di
samping itu, tidak jarang Rafly hadir ke warung-warung kopi seperti dekmie
kupi, lingka kupi, 3 in 1 kafe dan beberapa tempat lainnya. Sambil menikmati
segelas kopi Rafly mencoba berbagi pengalamannya dan menyampaikan pesan-pesan
moral nya kepada anak-anak muda yang duduk mengelilingi musisi etnik tersebut.
Rafly
yang ditemui di salah satu warung kopi di kawasan jantong hate rakyat Aceh,
mengungkapkan bahwa saya ini hanya seorang anak kampung yang merantau dan
mencoba berjuang melalui lagu-lagu etnik. Ketika ada waktu luang saya juga ikut
menanam padi di sebilah sawah yang saya miliki, atau membantu bunda menjaga dan
merawat anak-anak. Ini sudah kerjaan saya dari dulu. Hana peu ta malee, cit
nyan buet dari awai kon (tidak usah kita malu, itu memang sudah kerjaan kita
dari dulu), biasa saja semua hanya titipan Allah yang di titipkan kepada kita,
kata Rafly penyanyi lagu “yatim lam kandong” itu.
Belum
lagi kehadiran Rafly di beberapa kampus
seperti Universitas Serambi Mekah dan Universitas Muhammadiyah memberi
suasana luar biasa bagi mahasiswa. Bagaimana tidak, sosok Rafly yang merupakan
salah satu penyanyi popular Aceh hadir di tengah-tengah mereka. Saya ingin
kunjungi kampus-kampus yang ada di Aceh untuk memyampaikan pesan-pesan moral
kepada generasi muda Aceh, agar generasi ke depan bisa lebih baik dan punya
semangat untuk membangun Aceh, tutur Rafly.
Demikian
beberapa gambaran kehidupan Rafly Kande di sela-sela kesibukannya sebagai
seorang musisi. Hal ini tentunya member nilai tersendiri yang dapat di
implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Meski seorang artis atau musisi
yang terkenal hingga ke manca negara, kesederhanaan dalam kehidupannya menarik untuk dicontoh.[Delky]
Post a Comment