SALEUM
“Saleum” merupakan
sebuah lagu yang menceritakan tentang budaya masyarakat Aceh dalam memuliakan
tamu(mulia jamee). Memuliakan tamu bagi masyarakat Aceh sudah menjadi tradisi
yang mendarah daging. Tamu disambut dan dilayani dengan baik guna membina dan
memperkokoh ukhwah antar sesame.
MUNGKAR NANGKIR
“Mungkar
Nangkir” merupakan 2(dua) malaikat yang wajib kita imani. Mungkar dan
Nangkir bertugas mempersoalkan amal/perbuatan
manusia selama hidup di dunia pada saat manusia berada di alam kubur.
Dalam lagu ini digambarkan sosok Mungkar dan Nangkir yang memiliki suara yang
merdu, berwajah garang/seram. Dalam kitab suci Al’qur’an di jelaskan bahwasanya dua malaikat ini
memiliki tongkat yang sangat panjang. Di samping mereka bertugas menyiksa mayat
di alam kubur. Hal ini tentunya menjadi ikhtibar bagi manusia untuk mengingat
pedihnya azab khubur sehingga manusia melakukan yang ma’ruf dan menjauhi yang
mungkar.
BUNGONG NANGGROE
Lagu ini
mensyiarkan semangat untuk membangun kebersamaan dengan berpegang teguh kepada
Aqidah sebagai pondasi agama. Di dalam bait lagu ini di jelaskan bahwa Sang
Raja Dunia Allah SWT takkan terganti dan tergoyahkan kekuasaannya, namun Raja/Pemimpin
suatu negeri akan berganti seiring masa. Hal ini menghimbau agar manusia tidak
semena-mena dalam memimpin dan menjalankan amanah, karena kekuasaan manusia
itu sementara dan baharu sifatnya.
HARO HARA
“Haro Hara”
melukiskan tentang suatu pekerjaan/kegiatan. Lagu ini menggambarkan jika sebuah
pekerjaan dapat dimanage/diatur dengan ikhlas dan baik maka akan membuahkan
hasil yang gemilang sebagai buah kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.
Namun sebaliknya tatkala dikerjakan dengan sembrono maka akan amburadur dan
menimbulkan kekacauan. Hal ini mengasumsikan tentang seorang pemimpin tidak
bisa dijadikan teladan maka yang dipimpin akan kehilangan arah dan tujuan.
CABUT HPH
Lagu ini
merupakan bentuk kerisauan terhadap kondisi lingkungan yang kian
memprihatinkan. Di berikannya Hak Penebangan Hutan secara semena-mena oleh
pemerintah melahirkan kerisauan baru bagi masyarakat. Dimana ribuan hektar
hutan ditebang secara merajalela hingga keseimbangan ekosistem mulai terganggu,
musibah longsor dan banjirpun tak dapat lagi terelakkan. Melalui lagu ini Rafly
menyuarakan jeritan alam yang kian meresahkan masyarakat. Maka hendaknya hutan
dikembalikan kepada nilai-nilai arifnya.
SEPASANG LEMBU TUA
Lagu ini
mengisahkan tentang kasih sayang sesama makhluk. Dimana jika kasih sayang itu
di abaikan maka akan muncullah ketidakselarasan, dan niscaya aka nada yang
teraniaya. Jika di analogikan secara lebih dalam bagaimana seorang atasan mampu
memerhatikan nasip orang-orang yang dipimpinnya sehingga muncullah keseimbangan
secara hak dan tanggung jawab.
RANUP
“Ranup” adalah
makanan khas Aceh yang berasal dari dedaunan ataupun dalam Bahasa Indonesia
dikenal dengan sebutan sirih. Di Aceh makanan ini memiliki nilai adat istiadat
yang sangat tinggi, sehingga menjadi suguhan bagi para tamu, dan makanan yang
kerap di temui pada pesta sunatan, perkawinan dan kenduri-kenduri lainnya. Di
samping itu, secara medis sirih tersebut sangatlah baik untuk kesehatan.
PULEH
Lagu ini
mengandung pesan himbauan bahwa panjatan doa untuk suatu kesembuhan hanyalah
semata-mata dengan bermohon bantuan dari Allah SWT, Allah kuasa, makhluk tak kuasa. Makluk
hanyalah media dan selaku manusia hanyalah berusaha untuk sembuh, namun pada hakikatnya kesembuhan itu
tergantung pada pertolongan Allah semata, baik itu kesembuhan secara lahiriah
maupun kesembuhan secara bathinian.
SEULANGA
Lagu ini
mengibaratkan Aceh laksana sekuntum
bunga Seulanga(salah satu bunga yang ada di Aceh), indah
bentuknya, harum mewangi aromanya. Jika bunga itu di rawat dan dijaga dengan
baik serta disirami secara teratur maka bunga itu akan tumbuh mekar. Namun
tatkala bunga itu terabaikan dan tidak terawat maka bunga itu akan layu dan
mati. Hal ini mengisyaratkan bahwa Aceh ini hendaknya dikelola dengan baik
sehingga marwahnya tetap terjaga.
Delky merupakan salah satu tim kreatif Rakan Rafly Kande(R2K)
Rafly Kande adalah salah satu musisi etnik dan seniman Aceh yang
kerap mengisahkan Aceh melalui syair-syair lagunya.
Post a Comment